This
is the continuance of my story before. I’ve told that this day is my first day
I teach him and I met him on afternoon. Seperti yang sudah aku bayangkan dan
menimbang-nimbang soal yang akan diujikan karena aku sudah melihat contohnya
untuk tahun 2014 ini. Hanya beberapa teks yang amat sangat panjang untuk
membuat si peserta ujian itu pusing, berkeringat bahkan demam jika mereka tidak
tahu arti perword. Sepuluh dua puluh menit berlalu. Aku begitu menikmati
soal-soal itu, entah bagaimana perasaan Rama setelah sekian menit berlalu.
Keringatnya melebur begitu saja padahal bau wangi sabunnya masih melekat di
badannya, masih segar tentunya.
Suasana sore sangat mengasyikkan, satu dua soal perkisi-kisi terjawab sudah.
Karena hari pertama aku hanya mengintrogasi dia dengan beberapa pertanyaan
seputar materi yang akan kita bahas dan juga beberapa buku yang akan kita
gunakan sebagai kitab. Masih dengan pertanyaan yang sama ‘Apa yang masih
susah?’, jawabnya sama ‘Artinya’. Next, I will make him know how to answer the
best choices. Sebernarnya ada beberapa steps yang pernah diberikan oleh guruku
semasa praUNAS di bangku kelas IX dan XII tapi aku lupa.
Ternyata mengajar itu sama saja seperti sebelum-sebelumnya. Aku sangat ingin
mencoba mengajar yang sekelas terdiri dari beberapa. Mumpung masih kuliah,
belajar menghadapi anak sekelas. Tapi sampai saat ini juga aku tidak pernah
melamar lagi sebagai tutor, selama ini aku hanya mengiyakan tawaran-tawaran
dari seniorku.