Langit memudar berubah menjadi gelap.
Iya, pertanda sore berganti malam. Dering telepon mungkin memekakan telinga
karena kamu masih terlelap dalam tidur dan Aku terus menerus coba menghubungi
kamu, sedang apa kamu disana, sudah sholatkah? Satu dua jam berlalu, tak ada
balasan, masih sama dan belum ku dengar suara diseberang yang aku inginkan sore
ini. Sedih, gemuruh hati ingin kamu berada disisiku saat awan bercorak jingga.
Anganku melayang mengingat kamu, kini aku
berdua dengan ilusi sore bersama jinggaku. Merdu suara adzan membuat teduhnya
hati, aku masih menunggu balas pesan singkat dari layar handphone ku. Ah! Jadi,
seperti ini rasanya rindu? Dua tahun lagi, semoga tak ada lagi waktu dua atau
tiga jam yang ku habiskan dalam gerbong kereta hanya untuk bertemu kamu. Semoga
kamu dan aku bisa melihat jingga yang sama, berdua. Mungkin menjadi tiga atau
empat, berdoalah untuk mu dan aku tengah malam nanti. (˘ʃƪ˘)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar