Senin, 23 September 2013

Jadi, seperti ini rasanya rindu?


Langit memudar berubah menjadi gelap. Iya, pertanda sore berganti malam. Dering telepon mungkin memekakan telinga karena kamu masih terlelap dalam tidur dan Aku terus menerus coba menghubungi kamu, sedang apa kamu disana, sudah sholatkah? Satu dua jam berlalu, tak ada balasan, masih sama dan belum ku dengar suara diseberang yang aku inginkan sore ini. Sedih, gemuruh hati ingin kamu berada disisiku saat awan bercorak jingga.

 

 Anganku melayang mengingat kamu, kini aku berdua dengan ilusi sore bersama jinggaku. Merdu suara adzan membuat teduhnya hati, aku masih menunggu balas pesan singkat dari layar handphone ku. Ah! Jadi, seperti ini rasanya rindu? Dua tahun lagi, semoga tak ada lagi waktu dua atau tiga jam yang ku habiskan dalam gerbong kereta hanya untuk bertemu kamu. Semoga kamu dan aku bisa melihat jingga yang sama, berdua. Mungkin menjadi tiga atau empat, berdoalah untuk mu dan aku tengah malam nanti. (˘ʃƪ˘)

Minggu, 15 September 2013

Seribu Impian Awali Dengan Satu Pelatihan


Seribu Impian Awali Dengan Satu Pelatihan

Entrepreneur merupakan seseorang yang mampu melihat adanya peluang dan menciptakan sebuah organisasi untuk mengejar peluang tersebut atau secara sederhana, seseorang yang mencari atau membangun sebuah usaha. Pengalaman Entrepreneur yang saya dapatkan ketika saya berada di kelas XI, saya mendapat mata pelajaran kewirausahaan. Dari materi ini saya mendapatkan beberapa teori tentang bagaimana membuka usaha serta cara-cara dalam kewirausahaan lainnya. Awalnya saya hanya membawakan pesanan kosmetik dari teman-teman karena memang ibu saya mempunyai usaha dirumah.Namun, setelah saya perhitungkan nominal untung yang didapat ini membantu saya dalam menambah uang saku.

Dalam berentrepreurship yang terpenting adalah kita harus pintar melihat Peluang. Pengusaha Muda harus berani dalam mengawali sebuah usaha. Saya ingat sebuah slogan yang diberikan ketika mendapat mata pelajaran Kewirausahaan.  Yaitu APES,  Action Problem Evaluation & Solution. Dalam Slogan tersebut di jelaskan bahwa kita harus Action terlebih dahulu, yaitu memulai usaha apa yang harus kita lakukan. Itu memicu semangat saya bahwa harus kita mulai tindakan terlebih dahulu. Kemudian ketika saya menemukan Problem, saya akan melakukan Evaluation dan saya akan menemukan Solution. Memang banyak tahapan yang harus saya lakukan untuk menghasilkan sebuah usaha yang sukses. Saya harus bekerja keras terlebih dahulu sebelum saya bisa menikmati hasil usaha yang telah saya kerjakan.

Menurut saya tentang pentingnya pendidikan kewirausahaan ini adalah Pendidikan kewirausahaan akan menciptakan lebih banyak pengusaha dan pertumbuhan jumlah para pengusaha pasti akan meningkatkan peluang kerja dan belajar berwirausaha juga di organisasi. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Siapakah yang kita harapkan akan menemukan peluang besar, menciptakan nilai tambah dan memasarkan anugerah alam raya dari Tuhan untuk Indonesia kita? Bila tidak ada para pengusaha bangsa kita sendiri melakukan hal ini maka nilai tambah dari kekayaan alam tidak akan pernah kita nikmati secara maksimal.

Kita membutuhkan begitu banyak usaha kecil dan menengah untuk mampu menciptakan kekuatan ekonomi bangsa yang sehat dan kokoh. Usaha kecil dan menengah perannya harus makin ditingkatkan di Indonesia bukan cara mengambil porsi dari yang sudah besar.tapi kita belajar dari hal yang terkecil hingga usaha kita menjadi besar. Oleh karena itu kita butuh proses dalam berwirausaha.

Salah Satu Peluang Usaha yang saat ini belum banyak orang yang menekuni adalah bidang event organizer (EO).  Siapapun bisa membuat EO. Anak-anak sekolah misalnya, kalo berminat juga dapat membuat event organizer anak, bisa saja dimulai dari mengemas acara Ulang tahun teman terdekat, Pentas Seni, Acara Perpisahan atau Pelombaan kampus. Tidak  masalah kalo kita baru pertama kali menangani event, yang terpenting adalah ide kreatif event organizer anak yang muncul di otak yang kemudian kita kembangkan menjadi sebuah konsep. Setelah konsep ada, baru kita memikirkan bagaimana bisa mengumpulkan dana agar acara tersebut dapat dijalankan. Misalkan kita berbicara mengenai dana, pasti membutuhkan sponsor. Di bagian ini yang paling penting adalah kepercayaan. Misalkan pihak terkait sudah percaya dengan kita semuanya akan jauh lebih ringan, misalnya untuk penyewaan sound kita bisa tangguhkan pembayarannya setelah acara berlangsung, atau setelah dananya ada.

            Menurut Saya sekarang saatnya kita belajar untuk mengelola diri sendri dan orang lain dengan event organizer anak. Yang berjiwa pemimpin mungkin bisa ditunjuk sebagai ketua panitia. Yang ahli dalam bidang berbicara atau bahasa verbal bisa di tempatkan bagian humas atau marketing yang berperan mencari sponsor dan mempromosikan acara event organizer anak. Bagi yang Ahli dalam design bisa berperan pada tim kreatif  untuk membuat proposal dan media promosi. Saya rasa dalam bidang EO, kerjasama yang kuat dan keyakian bahwa dapat membuat acara bisa berlangsung dengan lancar adalah bagian yang terpenting. Kemudian kunci utama dari EO adalah kepercayaan dari klien atau konsumen yang menggunakan jasa kita.
Misalnya jika dipercaya oleh sebuah klien untuk mempromosikan produknya, maka sebuah EO harus memikirkan bagaimana mengemas acara sesuai dengan permintaan klien. Selain itu, pikirkan juga bagaimana selera pengunjung yang akan menjadi calon konsumen.

Sebuah EO juga harus berani mengajukan sebuah ide baru yang kreatif dan berbeda. Jika itu bisa diterima oleh klien serta sukses, tentunya kemungkinan besar EO ini pun akan dipercaya untuk memegang event-event berikutnya dan bahkan event dari klien baru lainnya.

Saya rasa semua manusia mempunyai persamaan, yaitu sama-sama mempunyai mimpi. saya tahu bahwa dalam diri saya ada karunia istimewa namun karena kurangnya motivasi maka saya belum tergerak untuk membuat satu kemenangan untuk masa depan saya. Harapan saya dengan mengikuti pelatihan ini, saya akan mendapat pelatihan menjadi lebih dari sekedar pengusaha biasa, mendapatkan ilmu dan strategi bagaimana menjalankan wirausaha dengan baik, paham strategi marketing yang jitu dan bisa menarik perhatian konsumen dan yang terlebih penting, saya akan mendapatkan berbagai motivasi dan teori tentang entrepreneurship. Karena bagi saya, motivasi adalah hal yang sangat penting sebagai calon pengusaha muda agar lebih bersemangat dalam mengembangkan usaha.


Yulika Harnum Aulia B.
Mahasiswi  Prodi Sastra Inggris IAIN Sunan Ampel Surabaya

Kamis, 05 September 2013

Verb Patterns

Verbs + -ing form
Some verb are followed by a –ing form if the next word is a verb :
Give up (=stop doing something for the last time)
Admit (If you admit something, you agree it is true, and usually it is something bad.)

Some verbs are followed by an infinitive if the next word is a verb:
We were very busy but we managed to finish before 6 p.m.
I asked her to carry the suitcases but she refused to help.
They promised to phone as soon as they arrive.

            There are two common verbs followed by an object + infinitive without ‘to’. They are :
            Make someone do something, and let someone do something.
My parents make me do my homework every night. (=they force me to do my homework)
My parents let me go out after I’ve done my homework.  (=they allow/permit me to go)
Some verbs can be followed by an –ing form or infinitive, but the meaning is very similar e.g. love, like, hate and prefer. But with some verbs there is a difference in meaning.
I remembered to buy a present for my brother. (= I didn’t forget to buy a present)
I remember buying her a present. (=isn’t in my memory; it happened and I remember)

Verb Patterns
A. Verb + Object
Subject                 Verb                            object
She                       proposed                     the plan                                   at the meeting
They                     discussed                     the film                                  for hours

 B. Verb + object + question word
Subject                 verb                             object                          Qw
I                           told                              them                            where              to find it.
She                       asked                           us                                 why                 we wanted it.\

Note: A common mistake is: ‘He explained me what to do.’ After explain + question word there is no direct object. We say: ‘he explained what to do/ what I had to do.’

C. Verb + object + infinitive
Subject                 verb                             object                          infinitive
Se                         asked                           everyone                      to leave
I                           wanted                          the others                    to help                         us
She                       warned                         them                            to be                careful
Warn = tell someone of a possible danger, and often tell them what they should(n’t) do.

D. Verb + (object) + (that) clause
Subject                 verb                             object                          (that) clause
He                         said                                  -                             (that) is was good
She                       warned                          me                             (that) it was dangerous

E. Verb + (object) + preposition
He insisted on paying for the hotel. (note: use the-ing form of the verb after a preposition)
The manager apologied (to the customer) for the bad service. (=the manager said sorry)

Uncountable nouns and plural nouns


Uncountable nouns (e.g. information) :
Don’t have a plural form (information)
Are used with a singular verb (the information is)
Cannot be used with the indefinite article ‘a/an’. ( I want some information)

Countable nouns are for things we can count.
Example : dog, horse, man, shop, idea.
Uncountable nouns are for the  things that we cannot count.
Example : tea, sugar, water, air, rice.

Plural nouns (e.g trousers)
Only have a plural form and cannot be used with ‘a/an’ trousers
Usually have a plural verb (the trousers are)
Some plural nouns can be made singular using a pair of, e.g. a pair of trousers/sunglass
Other words which are usually plural include :
I bought a pair of  jeans yesterday.
There shorts are too long.

Phrasal Verbs: Grammar and Style

A. Grammar: intransitive verbs
     Some phrasal verbs are intransitive and do not need a direct object.
ü  The children are growing up. (= getting older and more mature)
ü  Don’t wait out there. Please come in. (=enter)
      With these verbs, you cannot put another word between the verb and adverb.

B. Grammar: transitive verbs
But many phrasal verbs are transitive and do need a direct object. With some of these, you can put the object between the verb and adverb.
ü  Turn on the TV
ü  Turn the TV on

C. Style: formal or informal
Some phrasal verbs can be used equally in written or spoken English. Sometimes this is because there is no other easy way to express the meaning of the phrasal verb.
The car broke down (= went wrong; stopped working) on the motorway.

D. Informal phrasal verbs
But most phrasal verbs are informal and are more common in spoken English. In written English there is often a more formal word with the same meaning.

Phrasal Verbs: Form and Meaning



A.  Formation
      A phrasal verb is a verb plus a preposition or adverb which creates a meaning different from the original verb.
      Example:
I ran into my teacher at the movies last night. (run + into = meet)
He ran away when he was. (run + away = leave home)

B.  Meaning
Sometimes the meaning of a phrasal verb is similar to the base verb, and the adverb just emphasises the meaning of the base verb, e.g. cut down, write down, clean out. But more often, the meaning of a phrasal verb is very different from the base verb, e.g. look for is different from look, but the meaning from look for is similar with search.

C.  Multiple meaning
Many phrasal verbs have more than one meaning, so you must be careful when you see a phrasal verb you think you know, or look up the meaning in a dictionary. The examples marked *, the phrasal verb is much more natural than the explanation in brackets.
ü  My alarm clock didn’t go off (= ring ) this morning.
ü  The bomb could go off (= explode ) at any minute.

Idioms and Fixed Expressions

A. What is an idiom?
An idiom is a group of words with a meaning that different from the individual words, and often difficult to understand from the individual words. Many of the phrasal verbs in Units 16 and 17 were idiomatic. Here are some more common idioms.
I’m sorry I can’t make it (= come) on Friday.

B. Fixed expressions
There are also expressions in English where the meaning is easy to understand, but the same idea in your language may need a completely different expressions. In other words, if you just translate from your language, you may say something in English which completely wrong. For this reason, you need to learn some expressions as idioms.

C. Using idioms
Idioms are important but they are be difficult so use correctly.
                  1.         With many idioms, if you make just a small mistake, it can sound strange, funny, or badly wrong. For example: get a move, a small talk, put an eye on, off-hands, etc.
                  2.         Idioms often have special features: they may be informal or funny or ironic; they may only be used by certain people (e.g. young children, or teenagers, or elderly people); they may only appear in limited contexts; they have special grammar. For these reasons, you can often ‘learn’ the meaning of an idiom but them use it incorrectly. For example; after her husband died she was down the dumps. (this idiom means ‘sad and depressed’ but is completely wrong here: the situation is too serious and the idiom is too informal).

           Idioms is an expression (i.e term or phrase) whose meaning cannot be deduced from the literal definitions and the arrangement of its parts, but refers instead to a figurative meaning that is known only through conventional use.

            In the English expression to kick the bucket, a listener knowing only the meaning of kick and bucket would be unable to deduce the expression’s actual meaning, which is to die. Although can refer literally to the act of striking a bucket with a foot, native speakers rarely use it that way.
Common features of idioms

1. Non-compositionality : The meaning of a collocation is not a straightforward composition of the         meaning of its part.

2. Other, like the common yet semantically strange “level well enough alone” may be a soramimi or mondegreen for “leave both well and ill alone”

3. Non-subtitutability : One cannot substitute a word in a collocation with a related word. For example, we cannot say kick the pail instead of kick the bucket and pail are synonyms.

4. Non-modifability : One cannot modify a collocation or apply syntactic transformations. For example, john kicked the green bucket or the bucket was kicked have nothing to do with dying. (However, John kicked his bucket was john’s bucket was kicked are both valid).

Example :
Have a set-to = Discuss                  Have a time = Have an opportunity
Have a shot at = Try                       Make a hullabeloo = Make a disturbance